Disclaimer: Semesta Harry Potter berikut tokoh-tokohnya adalah kepunyaan JK Rowling. Tak ada keinginan untuk memperoleh keuntungan materi, hanya kepuasan semata.
Rated: K-T - B.Indonesia - Rating K-T, genre beragam
Awal/ akhir cerita oleh: Ambu Dian
Partisipan : Ambu, Anne, Sakamoto Kiki, Hinata, Patricia, Astrin, Wiyan,
-o0o-
Rasanya panas. Sangat. Sangat Panas. Tapi tidak lama. Karena tak lama setelah aku—yang masih berbentuk cairan—dituangkan ke dalam cetakan, goblin yang mengawasiku langsung merapal mantra pendingin. Merapal mantra untuk mengukirkan nomor seri di pinggiranku. Setelahnya, goblin itu melemparku ke atas tumpukan Galleon lain.
Benar. Aku adalah sekeping Galleon. Galleon Emas. Sekarang aku berada di tempat pembuatan mata uang. Tumpukan terdekat adalah tumpukan rekan-rekanku, sesama Galleon. Agak jauh sedikit, beberapa goblin sedang membuat Sickle perak, dan di sebelah sana, Knut perunggu.
Goblin-goblin pembuat mata uang ini sudah disumpah untuk hanya membuat mata uang sejumlah yang ditentukan, tidak bisa sembarangan mencetak lebih. Nanti bisa-bisa inflasi. Eh, jangan salah, di dunia penyihir juga bisa ada inflasi lho! Karenanya ada juga ahli ekonomi dan keuangan penyihir!
Oke, akhirnya kami sudah selesai dicetak. Para goblin itu menghitung, merapikan kami, lalu membawa kami melalui lorong-lorong yang panjang. Penjagaannya ketat. Selain dikawal goblin, mereka juga mengerahkan naga untuk mengamankan rute menuju khasanah Gringgots.
Akhirnya kami sampai juga. Setibanya kami di khasanah Gringgots, kami diserahkan pada sekelompok goblin yang lain. Goblin-goblin ini memegang setumpukan perkamen.
Sepertinya catatan keuangan. Atau mungkin, catatan yang harus dibayar? Catatan gaji pegawai mungkin?
Mungkin. Kami dibagi-bagi ke dalam kantong-kantong kecil. Sudah tercantum nama, nama perusahaan atau instansi, dan jumlah yang harus dimasukkan.
Aku dimasukkan ke sebuah kantong yang bertuliskan: Arthur Weasley – Kementrian.
[::ambu ::]
Rated: K-T - B.Indonesia - Rating K-T, genre beragam
Awal/ akhir cerita oleh: Ambu Dian
Partisipan : Ambu, Anne, Sakamoto Kiki, Hinata, Patricia, Astrin, Wiyan,
-o0o-
Rasanya panas. Sangat. Sangat Panas. Tapi tidak lama. Karena tak lama setelah aku—yang masih berbentuk cairan—dituangkan ke dalam cetakan, goblin yang mengawasiku langsung merapal mantra pendingin. Merapal mantra untuk mengukirkan nomor seri di pinggiranku. Setelahnya, goblin itu melemparku ke atas tumpukan Galleon lain.
Benar. Aku adalah sekeping Galleon. Galleon Emas. Sekarang aku berada di tempat pembuatan mata uang. Tumpukan terdekat adalah tumpukan rekan-rekanku, sesama Galleon. Agak jauh sedikit, beberapa goblin sedang membuat Sickle perak, dan di sebelah sana, Knut perunggu.
Goblin-goblin pembuat mata uang ini sudah disumpah untuk hanya membuat mata uang sejumlah yang ditentukan, tidak bisa sembarangan mencetak lebih. Nanti bisa-bisa inflasi. Eh, jangan salah, di dunia penyihir juga bisa ada inflasi lho! Karenanya ada juga ahli ekonomi dan keuangan penyihir!
Oke, akhirnya kami sudah selesai dicetak. Para goblin itu menghitung, merapikan kami, lalu membawa kami melalui lorong-lorong yang panjang. Penjagaannya ketat. Selain dikawal goblin, mereka juga mengerahkan naga untuk mengamankan rute menuju khasanah Gringgots.
Akhirnya kami sampai juga. Setibanya kami di khasanah Gringgots, kami diserahkan pada sekelompok goblin yang lain. Goblin-goblin ini memegang setumpukan perkamen.
Sepertinya catatan keuangan. Atau mungkin, catatan yang harus dibayar? Catatan gaji pegawai mungkin?
Mungkin. Kami dibagi-bagi ke dalam kantong-kantong kecil. Sudah tercantum nama, nama perusahaan atau instansi, dan jumlah yang harus dimasukkan.
Aku dimasukkan ke sebuah kantong yang bertuliskan: Arthur Weasley – Kementrian.
[::ambu ::]